7 Pola Pikir Cerdas Yang Harus Dimiliki Oleh Trader Saham
7 Pola Pikir Cerdas – Membentuk pola pikir yang tepat merupakan salah satu hal ensesial yang harus di miliki seseorrang trader saham. Hal ini di perlukan agar investasi yang di miliki tidak hanya bisa mendapatkan keuntungan, tapi juga ketenangan batin.
Dalam ilmu psikologi, ada Psikologi trading yang mengacu pada studi dan pemahaman tentang aspek psikologi dan emosional yang mempengaruhi pengambilan keputusan, perilaku, dan kinerja trader di pasar keuangan. Ini melibatkan pemeriksa dampak emosi, bias kognitif, pengendalian diri, disiplin, dan kondisi mental terhadap hasil perdagangan.
Hal ini mencerminkan bahwa trader bukanlah makluk yang sepenuhnya rasional namun di pengaruhi oleh berbagai faktor psikologis yang dapat menyebaabkan pemikiraan bias, tindakan implusif, dan pengambilan keputusan yang kurang optimal.
Trader menghadapi berbagai kognitif yang dapat berdampak signifikan terhadap proses pengambilan keputusan dan hasil trading mereka. Beberapa bias kognitif umum yang di amati dalam perdagangan dan investasi meliputi:
1. Bias Konfirmasi
Ini adalah kencenderungan untuk mencari, menafsirkan, atau menyukai informasi yang menegaskan keyakinan atau hipotensi yang sudah ada sebelumnya. Trader mungkin secara selektif fokus apda informasi yang mendukung pandangan pasar mereka saat ini.
2. Bias Kontrol
Ilusi bias kontrol adaalah keyakinan bahwa individu memiliki kontrol lebih besar terhadap hasil di bandingkan yang sebenernya. Trader mungkin melebih-lebihkan kemampuan mereka dalam memprediksi atau mempengaruhi pergerakan pasar, sehingga menyebabkan rasa percaya diri yang berlebihan.
3. Bias Historis
Ini adalah kecenderungan untuk menganggap peristiwa masa lalu dapat di prediksi daripada yang sebenernya. Trader mungkin percaya bahwa mereka bisa memprediksi pergerakan pasar secara akurat, sehingga menyebabkan terlalu percaya diri dan berpotensi mendistoris pengambilan keputusan di masa depan.
4. Bias Ketersediaan
Bias ketersediaan mengacu pada kecenderungan untuk mengandalkan informasi yang tersedia atau pengalaman terkini ketika membuat penilaian atau keputusan. Trader mungkin terlelu mementingkan peristiwa pasaa saat ini atau informasi yang mudah di ingat, sehingga berpotensi mengabaikan data yang kurang dapat diakses atau data historis yang dapat memberikan pandangan lebih komprehensif.
5. Bias Terlalu Percaya Diri
Ini adalah kecenderungan untuk melebih-lebihkan kemampuan, pengetahuan, atau keakurattan prediksi seseorang. Trader mungkin memiliki rasa percaya diri yang berlebihan, yang menyebabkan mereka mengambil risiko berlebihan, melakukan perdagangan berlebihan, atau mengabaikan strategi manajemen risiko yang tepat.
6. Bias Pengendali Diri
Bias pengendalian diri mengacu pada kesulitan yang di hadapi individu dan perdagang dalam mengendalikan impuls mereka dan berpegang pada tujuan jangka panjang. Trader mungkin kesulitan untuk mematuhi rencana trading atau strataegi disiplin mereka, sehingga menyerah pada tindakan implusif yang di dorong oleh emosi jangka pendek atau fluktuasi pasar.
7. Bias Status Quo
Ini adalah kecenderungan untuk lebih memilih mempertahankan keadaan saat ini atau tetap berpegang pada pilihan yang sudah di kenal. Trader mungkin menolak melakukan penyesuaian yang di perlukan terhadap strategi perdagangan atau portofolio merek, lebih memilih posisi atau kondisi pasar yang lazin, bahkan ketika perubahan mungkin bermanfaat.
Psikologi seorang trader penting karena berdampak langsung pada proses pengambilan keputusan, kinerja, dan kesuksesan individu atau entitas secara keseluruhan di pasar keuangan.
Baca Juga: Perbedaan Trading dengan Perjudian Bagi Trader Pemula
Tinggalkan Balasan